Jac barangkali termasuk orang yang beruntung. Karena, selain ia punya bakat musik, dia juga mempunyai teman yang istimewa, Kat. Meski pun murid murid sekolah sering menghina mereka sebagai murid yang tak populer sekaligus aneh, tapi keduanya tetap PEDE. Kat adalah seorang remaja yang sudah merasakan bakat dari ibunya sebagai medium atau penghubung para arwah dengan manusia. Bakat itu mulai dirasakan ketika ia berusia 13 tahun . Satu per satu arwah pun mulai terlihat oleh Kat meski ia tak pernah berharap bisa melihat mereka.
Awalnya ia begitu cemas. Bahkan menceritakan hal ini kepada ibunya . Padahal ibunya adalah orang yang sudah memahami keresahannya. Ibunya adalah sosok yang baik dan berfikiran positif. Jika Kat mengganggap klien ibunya banyak yang tidak tahu berterima kasih atas jasa ibunya yang telah menghubungkan dengan para arwah, tapi ibunya mengganggap itu bukan masalah besar.
Kemampuan Kat untuk melihat makhluk gaib itu diceritakan kepada Jac karena Jac juga tidak malu menceritakan kepada dirinya , selain seseorang yang pobia terhadap serangga yang terserang demam panggung parah hingga bermain celo pun ia tidak mampu. .
Seiring waktu berjalan Kat akhirnya bisa semakin kuat melihat arwah. Baginya arwah itu tidak akan mengganggunya , arwah itu berbentuk seperti manusia hanya tidak bisa dilihat oleh orang biasa. Cerita ini memang berkaitan dengan makhluk gaib yang tak kasat mata dengan ritual orang sesat. Memang ibunya Kat adalah seorang wanita dengan penampilan kaum Gipsy yang tidak merinding saat memanggil hantu.
Ending dari cerita ini ialah persoalan yang akhirnya teratasi. Kat bisa membantu satu arwah penasaran yang menghuni perpustakaan sekolahnya agar bisa ke alamnya, Jac bisa menemukan rasa PEDEnya ketika bermain musik dihadapan orang banyak dan Miss Wittencourt( ibunya Kat) bisa terbebas dari rasa bersalah yang menghantuinya selama berpuluh puluh tahun.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar